Di Indonesia, kita mengenal sayuran berwarna ungu yang panjang dan lonjong dengan nama “terong” atau “terung”. Kedua kata ini sering digunakan secara bergantian, dan banyak orang yang tidak yakin mana yang benar. Artikel ini akan membahas asal-usul kata “terong” dan “terung”, serta penggunaannya dalam bahasa Indonesia.
Terong atau Terung: Mana yang Benar?
Daftar Isi
Asal-usul Kata “Terong” dan “Terung”
Kata “terong” berasal dari bahasa Jawa “terung”. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dan menjadi baku. Kata “terung” sendiri berasal dari bahasa Sunda “tarung”. Kedua kata ini memiliki makna yang sama, yaitu sayuran berwarna ungu yang panjang dan lonjong.
Penggunaan Kata “Terong” dan “Terung” dalam Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “terong” dan “terung” sama-sama terdaftar sebagai kata baku. Namun, kata “terong” lebih sering digunakan dalam bahasa Indonesia formal, seperti dalam berita, karya ilmiah, dan buku pelajaran. Kata “terung” lebih sering digunakan dalam bahasa informal, seperti dalam percakapan sehari-hari.
Perbedaan Penggunaan Kata “Terong” dan “Terung”
Meskipun sama-sama baku, ada beberapa perbedaan dalam penggunaan kata “terong” dan “terung”. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Bahasa formal: Dalam bahasa formal, seperti dalam berita, karya ilmiah, dan buku pelajaran, kata “terong” lebih sering digunakan. Contohnya:
“Petani terong di Jawa Barat mengalami panen melimpah tahun ini.”
- Bahasa informal: Dalam bahasa informal, seperti dalam percakapan sehari-hari, kata “terung” lebih sering digunakan. Contohnya:
“Bu, tolong belikan terung di pasar ya.”
- Dialek: Penggunaan kata “terong” dan “terung” juga dapat berbeda-beda tergantung pada dialek bahasa Indonesia yang digunakan. Di beberapa daerah, seperti di Jawa Barat, kata “terung” lebih sering digunakan, sedangkan di daerah lain, seperti di Jakarta, kata “terong” lebih sering digunakan.
Cara Menanam Terong
Terong merupakan salah satu sayuran yang mudah ditanam dan dapat tumbuh di berbagai kondisi. Berikut adalah langkah-langkah cara menanam terong:
Persiapan
- Benih: Pilihlah benih terong yang berkualitas baik dan sesuai dengan varietas yang diinginkan.
- Media tanam: Gunakan media tanam yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Campurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3:1.
- Alat dan bahan: Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti cangkul, sekop, gembor, pupuk, dan air.
Penyemaian
- Rendam benih terong dalam air hangat selama 12-24 jam.
- Semai benih di media tanam yang telah disiapkan. Buat lubang kecil sedalam 1 cm dan masukkan 1-2 benih ke dalam lubang. Tutup lubang dengan tanah dan siram dengan air.
- Letakkan benih di tempat yang teduh dan lembab. Jaga agar media tanam tetap lembab tetapi tidak basah.
- Bibit terong akan berkecambah dalam 7-10 hari.
Penanaman
- Siapkan lahan tanam: Gemburkan tanah dan buat lubang tanam dengan jarak 60-70 cm antar lubang.
- Pindahkan bibit terong ke lubang tanam. Lakukan dengan hati-hati agar akar bibit tidak rusak.
- Timbun lubang tanam dengan tanah dan siram dengan air.
Perawatan
- Penyiraman: Siram tanaman terong secara teratur, terutama pada pagi dan sore hari.
- Pemupukan: Berikan pupuk secara berkala, 2-3 minggu sekali. Gunakan pupuk organik atau pupuk NPK sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Penyiangan: Lakukan penyiangan gulma secara rutin agar tanaman terong tidak terhambat pertumbuhannya.
- Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman terong dengan cara yang ramah lingkungan.
Panen
- Terong dapat dipanen setelah 40-50 hari setelah tanam.
- Ciri-ciri terong yang siap panen adalah berwarna ungu tua, mengkilap, dan terasa keras saat ditekan.
- Petik terong dengan hati-hati menggunakan pisau atau gunting.
Tips
- Untuk hasil panen yang optimal, pilihlah varietas terong yang sesuai dengan kondisi lingkungan Anda.
- Lakukan penyiangan gulma secara rutin agar tanaman terong tidak terhambat pertumbuhannya.
- Lakukan pemupukan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman terong.
- Lakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman terong dengan cara yang ramah lingkungan.
Manfaat Terong
Terong memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:
- Membantu menurunkan tekanan darah
- Menjaga kesehatan jantung
- Membantu mencegah kanker
- Meningkatkan kesehatan pencernaan
- Membantu menurunkan berat badan
Kesimpulan
Kedua kata “terong” dan “terung” adalah kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata “terong” lebih sering digunakan dalam bahasa formal, sedangkan kata “terung” lebih sering digunakan dalam bahasa informal. Penggunaan kata “terong” dan “terung” juga dapat berbeda-beda tergantung pada dialek bahasa Indonesia yang digunakan.